Jakarta, 20 Maret 2014 - PT XL Axiata Tbk (XL)
hari ini mengumumkan bahwa Perseroan telah menyelesaikan kesepakatan
akuisisi PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) dengan nilai transaksi USD 865
juta. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan dokumen
penyelesaian transaksi pada tanggal 19 Maret 2014 antara XL dan STC. Dengan selesainya transaksi ini, maka XL telah secara resmi menyelesaikan proses akuisisi dan menjadi pemegang saham mayoritas di AXIS.
Penyelesaian proses akuisisi ini dicapai setelah XL
memperoleh seluruh persetujuan yang dipersyaratkan sebelumnya dalam
Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement -
CSPA), yang meliputi:
-
Persetujuan dari Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo)
-
Persetujuan pemegang saham XL melalui RUPSLB
-
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
-
Pernyataan tidak ada keberatan dari Bursa Efek Indonesia
-
Persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk rencana akuisisi.
-
Persetujuan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terhadap rencana akuisisi dan merger XL – AXIS
Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi mengatakan,
“Kami bersyukur dapat mencapai tahap finalisasi akuisisi AXIS. Dengan
selesainya transaksi akuisisi ini, maka XL telah resmi
menjadi pemegang saham di AXIS. Kami berterima kasih dan memberikan
apresiasi tinggi atas dukungan dari berbagai pihak, terutama regulator,
pemegang saham, dan konsumen XL dan AXIS, sehingga
proses akuisisi ini akhirnya dapat tercapai. Konsolidasi industri
telekomunikasi saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk memastikan
industri telekomunikasi yang sehat dan berkesinambungan.”
Hasnul menambahkan, pasca rampungnya akuisisi XL akan
melanjutkan dan menyelesaikan serangkaian proses menuju finalisasi
merger sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. XL-AXIS
ini merupakan momentum yang sangat penting dan strategis untuk
mendukung dan mewujudkan program pemerintah dalam memperkuat industri
telekomunikasi. Dengan adanya industri telekomunikasi yang sehat dan
kuat, masyarakat sebagai konsumen akan menerima manfaat paling besar,
selain stakeholders lainnya seperti dunia usaha, pelaku industri telekomunikasi, dan pemerintah.
Untuk membiayai akuisisi senilai USD 865 juta ini, XL mendapatkan pinjaman dari Axiata sebagai pemegang saham XL
sebesar USD 500 juta. Sisa USD 365 juta didapatkan dari pinjaman pihak
ketiga yaitu dari Bank UOB, Bank of Tokyo-Mitsubishi, dan Bank DBS.
Melalui akuisisi dan merger dengan AXIS, XL
diharapkan akan mampu memberikan layanan yang lebih baik dan menjangkau
lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia. Sementara, konsolidasi ini
juga mendukung tujuan pemerintah untuk merealisasikan program broadband nasional. Dari aspek ekonomi, merger XL-AXIS akan mendorong pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor telekomunikasi terus meningkat.
“Upaya XL dalam melakukan akuisisi dan merger dengan
AXIS ini akan mendukung untuk menciptakan industri telekomunikasi yang
lebih sehat dan akan menciptakan multiplereffect yang luarbiasa bagi perekonomian nasional,” tandas Hasnul.
Akuisisi dan merger ini akan mendorong peningkatan jumlah pelanggan XL dan memperbesar komunitas sesama pengguna (bigger). Merger ini juga akan meningkatkan kualitas layanan dan jaringan yang lebih baik (better) serta ketersediaan produk dan layanan customer service yang semakin luas di pasar (wider). XL optimis para pelanggan akan dapat merasakan manfaat yang luas segera setelah merger terealisasi.
Merril Lynch (Singapore) Pte. Ltd. (Bank of America Merril Lynch) bertindak sebagai penasihat keuangan dari XL untuk transaksi ini.
Tentang XL
XL adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL
saat ini adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan
berkualitas di seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer
Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat (Business Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL
dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (“Axiata Group”)
melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,5%) dan publik
(33,5%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi
(Bangladesh), Smart (Cambodia), Idea (India), Celcom (Malaysia), M1
(Singapore), SIM (Thailand), dan Dialog (Sri Lanka).